Selasa, 03 Februari 2015
SKP
Video tutorial pengisian aplikasi SKP klik di sini
Download aplikasi SKP guru golongan II klik di sini
Download aplikasi SKP guru golongan III klik di sini
Download aplikasi SKP guru golongan IV klik di sini
Download aplikasi SKP penjaga sekolah klik di sini
Download Perka BKN klik di sini
Sebelum mengisi SKP pelajari dahulu video tutorial pengisian SKP secara seksama.
Nilai DP3 diinput secara manual,sesuaikan dengan capaian nilai DP3 akhir . Naik apa turun dari tahun sebelum nya ( kontribusi 40 % )
Aplikasi PKG
Download
aplikasi Penilaian Kinerja Guru klik di sini
Download
aplikasi Penilaian Kinerja Kepala Sekolah klik di sini
Download
aplikasi Penilaian Kinerja Wakil Kepala Sekolah klik di sini
Download
aplikasi Penilaian Kinerja tenaga laboratorium/bengkel klik di sini
Download
aplikasi Penilaian Kinerja kepala perpustakaan klik di siniinat ingat
Download silabus kelas 4 SD ( sumber sekolah dasar net ) klik di sini
Download contoh jadwal pelajaran tematik SD kelas 4 untuk satu tahun klik di sini
Download Daftar nilai kurikulum 2013 unduh di sini
Download Instrumen penilaian kurikulum 201 3 klik di sini
Download pedoman penilaian kelas klik di sini
Download contoh RPP kurikulum 2013 klik di sini
Download pedoman penilaian kelas klik di sini
Download contoh RPP kurikulum 2013 klik di sini
Download petunjuk penyusunan RPP
kurikulum 2013 klik di sini
Download contoh silabus kelas 1 kurikulum 2013 klik di sini
Download buku siswa kelas
4 kurikulum 2013 klik di sini
Download buku pegangan guru kelas 4 kurikulum 2013 klik di siniDownload rambu-rambu UH,UTS,dan UAS kurikulum 2013 klik di sini
Download contoh format buku raport SD kurikulum 2013 klik di sini
Download langkah-langkah pendekatan saintifik klik di sini
Download kata kerja operasional dalam penyusunan RPP klik di sini
Download contoh jadwal pelajaran tematik SD klik di sini
Download contoh RPP kelas satu SD klik di siniDownload contoh jadwal pelajaran tematik SD klik di sini
Download contoh prota dan prosem tematik SD klik di sini
Download contoh RPP kelas 4 SD klik di sini
Download buku guru buku siswa kelas 5 SD klik di sini
Download rekap daftar nilai semester 1 kurikulum 2013 aspek sikap,pengetahuan,dan keterampilan klik di sini
Download RPP Silabus kelas 5 kurikulum 2013 klik di sini
Jumat, 10 Oktober 2014
PELATIHAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS TIK BAGI GURU
Kepada para peserta pelatihan pembelajaran TIK . harap mempersiapkan diri pelatihan yang dimajukan pada hari Selasa 14-15 Oktober 2014, bertempat di SMAN 2 KS. jam 08. 00
pakaian selama Pelatihan Batik PGRI dengan membawa
1. Lap top
2. Modem
3. Flasdisk
4. atau lain yang memndukung pelatihan TIK
pakaian selama Pelatihan Batik PGRI dengan membawa
1. Lap top
2. Modem
3. Flasdisk
4. atau lain yang memndukung pelatihan TIK
Kamis, 05 Juni 2014
KOMPETENSI PEDAGOGIK
Kompetensi
pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman peserta didik dan
pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substansi, kompetensi
ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta
didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara
rinci jabaran dari kompetensi ini terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sub-Kompetensi dan Indikator Esensial
Kompetensi Pedagogik
Subkompetensi
|
Indikator Esensial
|
1.
Memahami peserta didik
|
a.
Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan
kognitif.
b.
Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian.
c. Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta
didik.
|
2.
Merancang pem-belajaran.
|
a.
Menerapkan teori belajar dan pembelajaran.
b.
Menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteris-tik peserta didik,
kompetensi yang ingin dicapai dan materi ajar.
c.
Menyusun rancangan pembelajaran yang berdasarkan strategi yang telah
dipilih.
|
3.
Melaksanakan pem belajaran.
|
a. Menata latar (setting)
pembelajaran.
b. Melaksanakan pembelajaran yang kondusif.
|
4. Penilaian
hasil be-lajar.
|
a.
Melaksanakan penilaian (asesmen) proses dan hasil bela-jar secara
berkesinambungan dengan berbagai metode.
b. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil
belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level).
c. Menggunakan informasi ketuntasan belajar untuk
meran-cang program remedi atau pengayaan (enrichment).
d. Memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk
perbaik-an kualitas program pembelajaran secara umum.
|
5.
Pengembangan pe serta didik.
|
a.
Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berba-gai potensi akademik.
b.
Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berba-gai potensi non
akademik.
|
Menurut
Amy J. Phelps & Cherin Lee (2003), seorang guru perlu selalu mengakses
prekonsepsi tentang pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru masa depan dan
mengenali aturan mainnya. Hal ini disebabkan semakin majunya IPTEK berdampak
pula pada kemajuan masyarakat, sehingga tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
pendidikan yang lebih baik semakin mendesak. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
seorang guru selain dituntut menguasai materi pelajaran dengan baik, juga harus
mampu mengkomunikasikan materi kepada peserta didik dengan cara dan strategi
yang baik, sehingga mudah ditangkap dan dikuasai materi tersebut.
Guru
yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik akan mampu memahami apa yang
dibutuhkan dan diinginkan peserta didik dalam proses pembelajaran. Ia
mengetahui seluas dan sedalam apa materi yang akan diberikan pada peserta didiknya
sesuai dengan perkembangan kognitifnya. Mereka memiliki pengetahuan, tetapi
mengetahui juga bagaimana cara menyampaikan kepada peserta didiknya. Selain
itu, ia memiliki banyak variasi mengajar dan menghargai masukan dari peserta didik (Jean Rudduck & Julia Flutter, 2004 :
78).
Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran
dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali
orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah
tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3)
metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model
pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan
harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.
Pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis
pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran
yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran
yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran.
Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur
strategi dari setiap usaha, yaitu :
- Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
- Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
- Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
- Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks
pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
- Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
- Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
- Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
- Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara
itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya
(2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna
perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual
tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian
pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual
learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara
penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara
strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi
pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya
digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi
merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode
adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5)
laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya
pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang
dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif
banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda
dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang
berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya
tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun
dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode
atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat
dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat
berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung
banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang
tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi
lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai
bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari
masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian
dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah
ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik
pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah
apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya
merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan
bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik
pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi
Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok
model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan
informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah
laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran
tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut,
kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Di luar istilah-istilah
tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain
pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola
umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran
lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar
tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan
dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe
atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern,
dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda
dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang
akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah
konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai
dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas,
bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru
dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan
menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi
pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru
saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang
kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun
penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya.
Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar
pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran
sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara
kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas,
sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada
gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan,
yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.(Ochan)
Sumber:
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990.
Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP
Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran;
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan
Teknik Pembelajaran (http://smacepiring.wordpress.com/)
Langganan:
Postingan (Atom)