Selasa, 10 September 2013

Materi Uji Kompetensi Tema 1 Sub Tema 2 dan 3

Kebersamaan dalam Keberagaman
Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antarmanusia, baik individu dengan individu,
individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok yang saling memengaruhi
satu sama lain. Dalam proses interaksi sosial terjadi aktivitas yang saling memengaruhi.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai bentuk interaksi sosial, baik di lingkungan
sekolah, keluarga, maupun lingkungan masyarakat sekitar.

Interaksi Sosial Di Lingkungan Sekolah
Para siswa bermain bersama teman-teman, bercanda, dan tertawa bersama termasuk
bentuk interaksi sosial yang bersifat asosiatif. Saat siswa melakukan kegiatan bersama,
bermain, dan bergerak, mereka pun telah bergerak secara dinamis dan berinteraksi dengan
teman-temannya.

Interaksi di Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan tempat pertama kali seseorang melakukan interaksi. Sebelum mengenal
dunia luar, lingkungan keluargalah yang pertama kali dikenal anak-anak. Salah satu bentuk
interaksi di dalam keluarga adalah makan bersama. Contoh lainnya adalah menonton
televisi di ruang keluarga. Bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu buah televisi,
akan lebih baik menyalakan satu televisi saja agar lebih menghemat energi. Di samping
menghemat energi, manfaat menonton bersama keluarga adalah menjadikan keluarga
semakin dekat dan semakin akrab.

Interaksi Sosial di Lingkungan Sekitar
Selain di lingkungan sekolah dan lingkungan rumah, interaksi sosial juga terjadi di
lingkungan sekitar tempat tinggal. Salah satu contoh interaksi di lingkungan sekitar adalah
bermain sepeda dan bermain petak umpet bersama teman-teman, ataupun permainan
lainnya. Manfaat bermain bersama teman-teman di luar rumah antara lain memupuk
jiwa kebersamaan, kesetiakawanan, dan bahkan dapat menghemat energi dibandingkan
jika bermain komputer, ataupun menonton televisi.

Pengubinan
Contoh pengubinan dalam kehidupan sehari-hari
Puzzles Sarang Lebah

www.unandlearnmath.wikispaces.com
Lantai Halaman Dinding Tembok

Berbagai Contoh Pengubinan
Menggunakan Berbagai Bentuk Geometri


Bangun Datar
Bentuk dua dimensi adalah bentuk-bentuk yang memiliki panjang dan lebar saja. Bentuk
ini juga disebut dengan bangun datar.
Segi Empat
Segi empat adalah salah satu bentuk dua dimensi. Berikut adalah bentuk-bentuk segi
Empat

Persegi memiliki empat sisi yang sama panjang dan
memiliki empat sudut. Masing-masing sudutnya adalah
90 derajat. Garis lurus yang menghubungkan sudut yang
berhadapan disebut diagonal.
Jajar genjang memiliki dua pasang sisi yang
sejajar. Sisi-sisi dan sudut-sudut yang berhadapan sama.
Jajar genjang memiliki diagonal yang tidak sama panjang.
Persegi panjang memiliki dua pasang sisi yang
sama dan empat sudut yang besarnya 90 derajat. Persegi
panjang memiliki diagonal yang sama panjang.
Belah ketupat memiliki empat sisi yang sama panjang.
Sudut-sudut yang berhadapan sama besar. Kedua
diagonalnya berpotongan membentuk sudut siku-siku.
Trapesium memiliki sepasang sisi yang sejajar.
Ada 3 jenis trapesium, yaitu:
yy Trapesium samakaki.
yy Trapesium siku-siku.
yy Trapesium sembarang.

Perrmainan Tradisional
Congklak

Congklak adalah salah satu permainan tradisional yang ada di Indonesia. Di masing-masing daerah permainan inimemiliki nama yang berbeda. Ada yang menyebutnya congklak, ada juga yang mengenalnya dengan permainan dakon. Dalam permainan ini terdapat unsure persaingan yang sportif, kejujuran, dan interaksi antardua pemain.
Pemain
Dalam permainan congklak terdapat dua orang pemain yang menjalankan biji-biji congklak dalam papan congklak.
Persiapan
Sebelum memulai permainan, kedua orang pemain mengisi papan congklak dengan bijibijian atau kulit kerang. Ada juga yang menggunakan kelereng atau batu-batuan. Dalam papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri dari 14 buah lubang kecil, dan 2 buah lubang besar di kedua ujungnya. Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan satu lubang besar di sisi kanannya dianggap sebagai milik pemain. Masing-masing pemain mengisi lubang yang dianggap miliknya dengan 7 buah biji-bijian. Sebelum memulai permainan,kedua pemain yang berhadap-hadapan melakukan undian siapa yang bermain terlebih dahulu. Biasanya undian dilakukan dengan cara suten menggunakan jari-jari tangan.

Cara Memainkan
Permainan congklak dimainkan dengan cara pemain yang menang suten terlebih dahulu mengambil biji dari lobang yang dipilihnya, lalu diisikan satu per satu ke lubang—lubang sebelah kanannya. Bila biji habis di lubang kecil yang terisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji tersebut, lalu mengisikannya kembali ke lubang-lubang di sebelah kanannya. Bila biji habis di lubang besar miliknya, maka ia bisa memilih lubang kecil di sisinya, dan bila biji habis di lubang miliknya, sedangkan di hadapan terdapat biji pada lubang lawan, maka biji tersebut diambilnya. Namun, bila berhenti di lubang kosong, maka ia tidka mendapatkan apa-apa. Permainan dianggap berhenti, apabila sudah tidak ada papan yang terisi biji congklak.

Manfaat Permainan Congklak
Manfaat yang dapat diambil dari permainan congklak, antara lain sebagai berikut:
1. Melatih kejujuran dan sportivitas dari masing-masing pemain.
2. Melatih cara mengatur atau memanajemen keuangan.
3. Melatih untuk terampil dan cermat.
4. Melatih diri untuk berinteraksi sosial dengan orang lain, dengan cara yang akrab, adil,
dan tepa selira.
Sumber : http://2.bp.blogspot.com
Subtema 2: Kebersamaan dalam Keberagaman 97
Indra Pendengar (Telinga)
Telinga merupakan indra untuk mendengar. Setiap hari kita mendengarkan bermacammacam
suara, tetapi tidak semua suara dapat kita dengar.
Telinga kita hanya mampu mendengarkan suara yang
berfrekuensi antara 20 – 20.000 getaran per detik (Hertz/
Hz).
a. Bagian-Bagian Telinga dan Fungsinya

Daun telinga terdiri atas tulang rawan yang dapat ditekuk.Daun telinga berfungsi untuk menangkap suara dari luar.Suara yang telah ditangkap kemudian diteruskan lewat
lubang telinga menuju ke gendang telinga. Gendang telinga kemudian bergetar sesuai dengan jumlah getaran yang diterima daun telinga. Telinga bagian tengah terdiri atas tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Ketiga tulang itu disebut tulang-tulang pendengaran. Telinga bagian tengah berfungsi menerima suara yang ditangkap oleh telinga bagian luar. Pada bagian ini terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga mulut. Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyeimbangkan tekanan udara antara telinga luar dengan telinga tengah. Telinga bagian dalam terdiri atas tingkap jorong, bundar,
tiga saluran setengah lingkaran, serta rumah siput (koklea).
Pada rumah siput terdapat ujung-ujung saraf pendengaran dan alat keseimbangan tubuh.
b. Cara Kerja Telinga
Bagaimana prosesnya sehingga kita dapat mendengar? Suara yang berasal dari luar
masuk ke telinga melalui udara. Suara tersebut ditangkap oleh gendang telinga. Akibatnya,
gendang telinga bergetar. Getaran ini lalu diteruskan oleh tulang-tulang pendengar ke
telinga bagian dalam, tepatnya di ujung saraf. Oleh saraf, getaran tersebut disampaikan
ke otak agar diolah sehingga kita dapat mendengar. Selain sebagai indra pendengar,
telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Bunyi atau suara yang sangat
keras dapat memecahkan gendang telinga. Mengapa demikian? Karena gendang telinga
hanyalah selaput tipis yang mudah pecah atau robek. Tindakan apa yang dapat kamu
lakukan ketika mendengar suara yang keras seperti suara petir?
Keterangan:
Telinga beserta bagian-bagian.
(1) Daun telinga, (2) Tulang
martil, (3) Tulang landasan, (4)
Tulang sanggurdi, (5) Tulangtulang
pendengaran, (6) Saluran
setengah lingkaran bawah, (7)
Saluran setengah lingkaran atas,
(8) Saluran setengah lingkaran
datar, (9) Saraf serambi, (10)
Saraf rumah siput, (11) Tuba
Eustachius, (12) Serambi, (13)
Gendang telinga, dan (14) Liang
dengar.

c. Kelainan pada Telinga
Telinga merupakan salah satu organ yang penting. Sebagai organ tubuh yang lemah,
telinga bisa mengalami kelainan maupun terserang penyakit. Misalnya, tuli dan congek.
• Tuli
Tuli adalah ketidakmampuan telinga untuk mendengarkan bunyi atau suara. Tuli dapat
disebabkan oleh adanya kerusakan pada gendang telinga, tersumbatnya ruang telinga,
atau rusaknya saraf pendengaran. Pada orang yang telah berusia lanjut, ketulian biasanya
disebabkan oleh kakunya gendang telinga dan kurang baiknya hubungan antartulang
pendengaran.
• Congek
Congek adalah penyakit telinga yang biasanya disebabkan oleh infeksi pada bagian
telinga yang tersembunyi di tengah-tengah. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri.

d. Memelihara Kesehatan Telinga
Agar telinga kita selalu sehat, maka kita harus selalu membersihkan telinga dengan teratur.
Membersihkannya dapat dilakukan dengan menggunakan benda yang lunak seperti kapas
pembersih. Jangan sekali-kali membersihkan telinga dengan benda yang keras dan tajam
karena dapat merobek gendang telinga! Coba praktikkan cara-cara memelihara kesehatan
telinga di rumah!

Bunyi
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa bunyi suara  kereta api yang sedang melintas, suara kicauan burung, dan suara orang mendengkur sangat jelas berbeda. Bunyi sangat berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.Saat kita bersuara pun, itu akan menghasilkan bunyi.

A. Definisi Bunyi
Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh benda-benda yang bergetar.

B. Sifat-Sifat Bunyi
Sifat-sifat bunyi ada tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Termasuk gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan
arah getarnya).
2. Perambatannya membutuhkan medium.
3. Dapat dipantulkan.

C. Sumber-Sumber Bunyi
Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan
bunyi. Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Yang
dimaksud dengan sumber bunyi adalah benda-benda yang
dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah
garpu tala, alat-alat musik seperti gamelan, suling, dan
trompet, serta benda-benda lain seperti drum dan bedug
yang dipukul.

D. Jenis-Jenis Bunyi
Bunyi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Hal ini bergantung dari frekuensinya. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat rendah,
yaitu kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar oleh kelelawar, anjing, jangkrik, dan kuda.
2. Bunyi Audiosonik
adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara 20-20.000 Hz. Bunyi audiosonik ini dapat didengar
oleh manusia.
3. Bunyi Ultrasonik
adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi, yaitu lebih dari 20.000 Hz.
Bunyi ultrasonik ini dapat didengar oleh lumba-lumba.

E. Perambatan Bunyi
Ketika ada trompet ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar kedua bunyi tersebut
secara bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut merambat melalui medium udara.
Udara merupakan medium yang sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat
bunyi dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi
dapat merambat melalui medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak merambat di ruang
hampa udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat. Benda padat dan
cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Hal ini disebabkan susunan
partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel udara.
Selain jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium.
Semakin besar (meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi akan semakin besar.
Hal ini dikarenakan pada saat suhu medium meningkat, molekul-molekul medium akan
bergerak lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel medium
yang frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya frekuensi tumbukan ini, energi
akan berpindah dalam waktu singkat, sehingga cepat rambat bunyi akan semakin cepat.

F. Pemantulan Bunyi
Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi mengalami pemantulan. Berikut ini
adalah jenis-jenis bunyi pantul.
1. Bunyi yang Memperkuat Bunyi Asli
Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang sangat dekat dengan
dinding pemantulnya. Dengan demikian, bunyi pantulnya akan terdengar jelas dan
bersamaan dengan bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada di
dalam ruangan kecil akan terdengar jelas.
2. Gaung
Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli
sehingga bunyi terpantul berulang-ulang. Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada
permukaan yang keras. Contohnya adalah pemantulan bunyi yang terjadi di dalam
bioskop. Untuk menghindari terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau
gedung konser dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa karet, dan
gabus.
3. Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi karena
jarak antara sumber bunyi dengan dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi
pantul yang dihasilkan oleh dinding antarbangunan dan dasar suatu ruangan.

G. Jenis Bunyi yang Lain
Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi yang lain
1. Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi yang teratur.
2. Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur.
3. Dentum adalah bunyi yang mempunyai amplitudo yang sangat besar dan terdengar
mendadak.
4. Warna bunyi atau timbre adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang sama, tetapi
terdengarnya berbeda.

H. Resonansi Bunyi
Peristiwa resonansi banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud dengan
resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang
bergetar. Frekuensi benda yang bergetar bernilai sama dengan frekuensi benda yang
dipengaruhinya. Berikut ini adalah contoh peristiwa resonansi yang menguntungkan dan
merugikan.
1. Resonansi yang menguntungkan, yaitu resonansi yang terjadi pada alat musik, seperti
gitar, gamelan, dan genderang.
2. Resonansi yang merugikan, yaitu resonan