Sejumlah Masalah dalam Kurikulum 2013
Hartini Nara, M.Si.
Inti pendidikan adalah guru. Guru
adalah pemain inti. Masalah kurikulum, tidak meniscayakan bahwa kurikulum tidak
harus berubah sama sekali, tidak. Kurikulum harus menjawab tantangan zaman.
Iya. Tapi bukan berarti hari ini dikonsep, hari ini harus jalan. 2012 uji
publik hanya dari PPT. Buku belum siap, kesiapan guru di lapangan belum siap.
Permasalahan mendasar Kurikulum 2013
1. Tidak melalui riset dan evaluasi yang mendalam
2. Menitikberatkan siswa
3. Ketidaksiapan guru karena terkesan mendadak
4. Tematik lebih cocok di kelas dasr
5. Tidak memperhatikan konteks sosiologis keIndonesiaan
Untuk mencoba menerapkan model
pembelajaran yang sederhana saja, prosesnya panjang, dicoba di kelas kecil
dulu, Kurikulum 2013 menyederhanakan persoalan. Evaluasi juga tidak terdengar
dengung yang resmi. TIMSS, PISA nilai kita rendah. Kalau hasil dari pendidikan
saat TIMSS PISA rendah apa kita tidak melihat pelaksanaannya di lapangan.
Kurikulum kita seperti apa dan budaya belajar di kita belum bisa menandingi
budaya belajar, emmbaca, kesungguh-sungguhan dlam mencari ilmu pengetahuan.
Kalau acuannya jepang seperti di PPT. Amerika, korea sselatan menambah jam
pelajaran. Korea sudah tumbuh sejak kecil membacanya, Jam pelajaran dit5ambah
sampai 36 jam di SD. Peubahan belajar bukan membuat pembelajaran yng lebih
menyenangkan.
Perpustakaan sekolah buku yang sudah
lawas. Bagaimana mau punya budaya baca, sedangkan sumber bacaannya masih
terbatas. Struktur kurikulum, jumlah jam yang teralu banyak bukan pemecahan
masalah. Bosan dengan sekolah, Harus belajar tersus. Kesukaan terhadap belajar
akan menurun. Kalau menghadapi guru yang frustasi, harus mengajarkan banyak hal
sekaligus.
....
Jimmy ph. Paat
Sekolah Tanpa Batas & Koalisi
Pendidikan
Selamat siang teman-teman. Saya
mungkin memulai paparan saya dengan pernyataan saya menolak Kurikuum 2013.
Sejak akhir 2012 ketika perancangan kurikulum ini dilemparkan oleh Kemendikbud,
perdebatan selalu muncul, formal, informakl, tulisan kritis di Kompas, Media
Indonesia, dan media elektronik muncul. Tentu saja banyak yang menulis dan
dianggapi juga oleh kementerian oleh Pak Mohammad Nuh menanggapi Abduzein, Pak
....,bu Elin,Acep, pak.. dari setiya wacana. Tanggapan saya kutip dikatakan
baiknya memahami dulu ... kompetensi dalam kurikulum sebelum mengkritik. Dia
menunjukkan bahwa penkritik tidak paham kurikulum 2013. Bambang Kaswanti,
linguist terkenal dari Indonesia kalau dianggap oleh menteri tidak paham, maaf
saya harus katakan menteri kita lebay. Ketika saya diundang panitia untuk
membahas ini jangan-jangan saya dianggap yang tidak paham. Terserah, tidak
apa-apa. Untuk menghindari kelihatan tidak paham saya hanya akan membahas dari
naskah akademiknya saja yang diperoleh Bu Retno dari Fraksi Golkar.
199 halaman terdiri dari dua kata
penghantar Chaitril anwar, ...
Dari jadi daftar pustaka 17 buku
yang menggunakan kata kurikulum (kurang setengah). Dari 187 buku hanya 4 buku
saja yang tahun 2000-an. Saya melakukan ini seakan memeriksa skripsi mahasisw.
Selebihnya tahun 90-an dan 80-an. Saya tidak punya bukunya, hanya menerka dari
judul. Mana buku yang pakai teori kurikulum. Ada tener, dan itu memang dibaca
oleh semua orang yang belajar pendidikan, Schubert juga semua orang baca. Tidak
ada yang aneh. Saya lohat di bab ini di bagian filosofi ada penjelasan tentang
4 filosofi ada tidak buku yang langsung ebrjudul itu. Dengan kata lain teori
itu digunakan dari buku lain, tapi bukan dari buku dengan tema itu. Itu gabaran
dari raut wajahnya.
Tulang dan daging naskah akademik. Saya mengulang apa yang dilaukan tanggal 5 Pak Doni Koesoema. Saya sepakat dengan dia bahwa landasan filosofis kurikulum 2013 terdiri dari eksperentialisme,.... dan perenalisme. Oleh Pak Doni, ini filsafat eklektisme, jelas di halaman 47 - 48 disebutkan mengacu kepada (Ramon) mereka menggunakan kurikulum baru bersifat eklectic. Itu banyak kelemahannya. Banci, atau gado-gado yang sebenarnya banyak kurangnya. Kenaa hanya filsafat ini yang diambil. Mengapa tidak ada rekonseptualis. Ini gado-gado yang biasanya pakai tahu, ini tidak pakai tahu. Saya suka bayem tidak ada bayemnya. Gado-gado yang kurang tapi dikasih mahal 2, 49 triliun. Kalau pedagang, tidak punya etika. Itu bukan pedaagang lagi, penjahat. Dari sisi itu menjadi pertanyaan. Saya melihat di bagain filsafat ini, pad apoin satu di halaman 344 mereka menyebutkan perlunya kurikulum berakar pada budaya lokal dan memanggil nama ki hadjar dewantara, Kenapa tidak yang lain. Filsafat ki hadjar dewantara yang paling pentiing adalah pendidikan yang memerdekakan, dan itu tidak diambil oleh pembuat naskah kurikulum mengambil naskah akdemik ini. Munghkin sangat radikl.
Pemilihan landasan filosofis ini bukan masalah ilmiah atau tidak, ini masalah selera. Kenapa tidak pakai pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan yang melarang adanya perintah, paksaan, itu sama sekali tidak dipakai.
Saya mau melihat sedikit karena saya
guru bahasa prancis saya mau melihat yang agak praktis, misalnya kompetens
dasar. Terus terang, Bu retno juga pernah menulis di facebook kesulitan unuk
menurunkan kompetensi dasar ke yang lebih nyata di dalam kelas. Apa alasannya
menyebutkan kompetensi dasar bahasa dan sastra prancis. Apa iya? Saya
menghitung dari kelas 1 – 3 ada ... hanya 1 semester. Mana mungkin belajar
sastra. Saya bandingkan dengan bnegara alain.
Saya kembali ke kompetensi dasar. Menampilkan, mencerminkan, menerapkan. Saya bukan guru yang terlalu baik, tapi lumayan 30 tahun mengajar bahasa prancis. Saya tidak mengerti menamilkan prilaku jujur, bertanggung jawb, apa yang harus diajarkan. Ini guru bahasa asing atau tidak:?...
Saya kembali ke kompetensi dasar. Menampilkan, mencerminkan, menerapkan. Saya bukan guru yang terlalu baik, tapi lumayan 30 tahun mengajar bahasa prancis. Saya tidak mengerti menamilkan prilaku jujur, bertanggung jawb, apa yang harus diajarkan. Ini guru bahasa asing atau tidak:?...
Saya melompat ke 41 dan 42, mengolah
informasi lisan berbentuk paparan. Lebay banget, berlebihan kalau say mengajar
kata kerjanya memperkenalkan diri. Tidak kompetensi tapi objective. Keterampilan,
komunikatif. Memperkenalkan diri dan memperkenalkan atau menyebutkan/
menginformasikan sesuatu. Ini berlebihan dan pasti membingungkan para guru. Itu
juga beralaskan pemerintah membuatkannya.
Bambang Akswanti di Kompas, mengatakan mengajar bahasa Indonesia kembali ke masa lampau. Dia menggunakan metafor yang bagus. Yaitu kalau gunung es di laut, di ujungnya. Mengajar bahasa Indonesia dengan menjelaskan. Kalau mengajar bahasa harusnya gunung yang tidak terlihat. Memahami ujaran. Siswa nanti diajarkan dan diterangkan karakteristik bunyi. Itu layaknya saya mengajar fenotik dan phionomologi, itu tidak ada gunanya kalau diajarkan di sekolah. Mengajarkan bahasa bukan untuk menggunakan bahasa.
contoh di Inggris. Di inggris jugua sedang membuat kurikulum baru, mereka sudah mensosialisasikan itu di internet tahun 2011 dan saya yang orang asing bisa membaca itu . beda kan? Sederhana saja.
Murid seharusnya diajarkan
mendengar, ... sesederhana itu.
Mati lampu
Ihsan :
menarik sekli apa yang ditanggapi bu hartini dan Pak jimmy. Saya akan memberikan kesempatan kepada Bu Dian untuk menuntaskan 10 menit yang tersisa. Adi dikatakan ini kurikulum akademik tapi tidak berdasarkan riset. Kita ingin tahu kenapa KTSP dikatakan gagal, penyebabnya apa? Kalau tidak terungkap nanti akan terulang sama.
menarik sekli apa yang ditanggapi bu hartini dan Pak jimmy. Saya akan memberikan kesempatan kepada Bu Dian untuk menuntaskan 10 menit yang tersisa. Adi dikatakan ini kurikulum akademik tapi tidak berdasarkan riset. Kita ingin tahu kenapa KTSP dikatakan gagal, penyebabnya apa? Kalau tidak terungkap nanti akan terulang sama.
Dian :
saya bukan guru kalau saya bicara tidak bisa kencang. Saya sengaja menyisakan 10 menit untuk seperti ini ada beberapa hal yang ingin saya tanggapi. Ini kita dialog dan di pemerintah juga tidak bisa keras kepala. Untuk memperbaiki pelaksanaan kenapa tidak. Kita harus mendengar masukan apalagi bapak ibu merupakan pelaksana di lapangan. Ada prinsip yang memang tidak sampai, jangan sampai gelombang penlakan menjadi kencang karena pemahaman. Kita ingin kita punay warna yang sama.
Di kurikulum 2013 tidak semua
tematik. SMP, SMA, tidak tematik tapi pendekatannya bahwa anak-anak itu
bagaimana bsa mendengar, menelaah. Memang pendekatan dalam proses pembelajaran
bagaimana kita bsia melakukan pendekatan saintific approach. Bagaimana ditungkatkan
kreatifditas anak-anak nanti. Berdasarkan penelitian dari buku kurikulum tadi
krieativitas anak didapatkan 23 5 dari pelaksanaan pendidikan selain
intelegensia. Bagaimana meningkatkan kreatifitas anak berdasarkan saintific
approach. Materi SD berat 2013 memang melalui proses evaluasi. Kita evaluasi
drai buku yang ada. Di SD sudah ditanyakan tentang struktur pemerintahan. Kita
tidak mentah-mentah mengambil dari PISA dan TIMSS....
Ibu :
saya SMP negeri 30 Jakarta. Kurikulum 2013 masih sangat samar, karena itu saya memaksakan diri ke sini. Ada penjelasan tapi masih eprlu saya pertanyakan. Guru SMP untuk kurikulum 2013 20 % se-Indonesia di bulan Juli. Sebagian kecil sekolah sudah akan melaksanakan kurikulum baru. Sekolah saya jadi abrometer. Wakil sekolah saja tidak tahu. 2013 dilaksanakan tapi Juli baru disosialisasikan jadi rassnaya saya baru mulai paham kenapa teman-teman menolok. Barangkali kita perlu waktu utnuk lebih bijaksana. Suami saya tim pengembangkan kurikulum. Kok guru TIK hilang. Ada alternatif satu ada alternatif 2 belum jelas yang mana. Boleh tidak dalam RPP, katanya mau disiapkan kemendikbud. Boleh tidak guru mengembangkan atau mengubah sesuai kondisi sekolah.
saya SMP negeri 30 Jakarta. Kurikulum 2013 masih sangat samar, karena itu saya memaksakan diri ke sini. Ada penjelasan tapi masih eprlu saya pertanyakan. Guru SMP untuk kurikulum 2013 20 % se-Indonesia di bulan Juli. Sebagian kecil sekolah sudah akan melaksanakan kurikulum baru. Sekolah saya jadi abrometer. Wakil sekolah saja tidak tahu. 2013 dilaksanakan tapi Juli baru disosialisasikan jadi rassnaya saya baru mulai paham kenapa teman-teman menolok. Barangkali kita perlu waktu utnuk lebih bijaksana. Suami saya tim pengembangkan kurikulum. Kok guru TIK hilang. Ada alternatif satu ada alternatif 2 belum jelas yang mana. Boleh tidak dalam RPP, katanya mau disiapkan kemendikbud. Boleh tidak guru mengembangkan atau mengubah sesuai kondisi sekolah.
Hotben :
Saya hotben situmorang mahasiswa di
UNJ. Saya tanya bu hartini yang menyatakan persoalan 36 jam bukan hal yang
aneh. Justru semakin sulit menempatkan anak ditambah jam padahal jumlah
pelajaran semakin sedikit. Karena jumlah pelajaran sedikit alokasi guru untuk
berinovasi lebih realistis apa yang disampaikan diknas. Ibu dari teknologi
pendidikan. Bukankah teknologi pendidikan yang memilkirkan ini. Agar bisa
mendalam perlu alokasi waktu yang banyak?
Bpak guru sukabumi :
beberapa hari yang lalu di Media waktu belajar di Indonesia banyak. Korea dan Amerika libur 3 bulan, dibandingkan indonesiaa masa belajarnya cukup banyak malah kelamaan, tapi ketika baca yang diuji publik kok malah jadi kurang waktu belajar indonesia sehingga harus ditambah?
beberapa hari yang lalu di Media waktu belajar di Indonesia banyak. Korea dan Amerika libur 3 bulan, dibandingkan indonesiaa masa belajarnya cukup banyak malah kelamaan, tapi ketika baca yang diuji publik kok malah jadi kurang waktu belajar indonesia sehingga harus ditambah?
Rismayanti PGSD 2010 UNJ
Saya sebagai calon guru belum pernah
terjun langsung di skeolah. Insya allah tahun 2014 dan akan terjun langsung
mengajar tidak adul kalau pelatihan hanya unuk guru dan bukan calon guru.
Dian :
Saya ingin menanggapi, pelatihan
tidak di bulan Juli. Kita akan melakukan di bulan Mei dan Juli.
Ihsan :3 minggu lalu bedah kurikulum di
surabaya. Saya membuka dengan pertanyaan. Apakah harus dterapkan 2013?
Jawabannya harus sekarang kalau tidak, tidak sempat 2014 kita sibuk politik. Faktanya kami membuat ini harus diterapkan
2013.
Yngs ya ngeri kegagalan di KTSP ketika
guru tidak dipersiapkan terulang lagi di 2013.
Kalau menambah jam pelajaran karena materi TIMSS dan PISA tidak
jamnya. Kegagalan karena kita terlalu
banyak menggunakan simbol. Dikatakan di indonesia singapore 112 jam per tahun,
malaysia 120 per tahun. Indonesia lebih tinggi. Kalau jam dtambah ngajarnya
masih membosankan. Masalahnya apa dulu? Politik atau akademis? Kalau akademis
kita berdebat di sini..
Ini persoalan politik atau akademik?
Tadi ada kenapa kurikulum harus berubah? Filosofinya jelas. Saya juga tidak
setuju kalau dikaitkan politik. Tuntutan zaman. Tidak 100 % guru akan
melaksanakan kurikulum 2013. Karena kita ingin melihat dulu.
Sesi 2
Itje Chodidah, Retno Listyarti, Laudi
M. Nuh (0811280371963, 081594966, @aludeimat )
Moderator :
Assalamualaikum. Ada hukum namanya kasualitas (sebab akibat). Ketika kita memberi sedikit akan mendapat sedikit. Ketika kita memberi banyak akan mendapat banyak. Bagaimana kabarnya hari ini. Allah masih memberi kenikmatan untuk menuntut suatu ilmu. Untuk menyiapkan diri kita terhadap perubahan kurikulum 2013. Di ses kedua ini saya sangat berterima kasih kepada panitia yang sudah memberi saya kesempatan untuk memoderatori orang hebat. Pakar dalam kurikulum dan dunia pendidikan. Saya pengamat pendidikan yang masih baru.
Assalamualaikum. Ada hukum namanya kasualitas (sebab akibat). Ketika kita memberi sedikit akan mendapat sedikit. Ketika kita memberi banyak akan mendapat banyak. Bagaimana kabarnya hari ini. Allah masih memberi kenikmatan untuk menuntut suatu ilmu. Untuk menyiapkan diri kita terhadap perubahan kurikulum 2013. Di ses kedua ini saya sangat berterima kasih kepada panitia yang sudah memberi saya kesempatan untuk memoderatori orang hebat. Pakar dalam kurikulum dan dunia pendidikan. Saya pengamat pendidikan yang masih baru.
Laudi :
Staf ahli komisi X DPR RI.
Itje Chodidjah (tep, fb, twitter )
Itje :saya di kelas lebih dari 3
dekade. Saya sudah di kelas dari usia balita sampai mengajr di paska sarjana.
Hidup saya hanya rumah, dapur, tempat cucian dan kelas. Kelasnya bisa di mana
saja. Saya akan mulai dengan puisi. Kit perlu mengucapkan terima kasih kepada
Bu Dian. Selama ini sosialisasi kurikulum selalu dibawakan oleh menteri, wamen,
dan eselon dua dan setelah pemaparan boleh langsung pulang. Ibu dian ebrsedia tinggal
dan acara ini disponsori oleh BEM.
Selama keluarnya kebijakan tentang
puisi sepember okober novermber
Kami dengar ia akan hadir
Ia akan membawa banyak martir
Yang siap akan memborardir
Segala macam kendala yang akan hadir
...
Tujuan mengkritis secar analits
bukan karena ingin ebrseberangan dengan pemerintah karena ingi di ujung usia
saya memberikan dampak pendidikan. Kenapa saya katakan dmeikian. Apa dunianya
punya pengalaman pendidikan begitu lamanya ketika di ujung usia saya tidak
berguna. Di mana kebenaran perlunya perubahan kurikulum ini? Semua orang telah
membahas yang filosofis. Saya akan melihat kelas di mana ada guru siswa, dan
bahan ajar dan ngapain kita mengajar. Apa gunanya menghabiskan waktu di dalam
kelas ketika kita hanya mengikuti halaman 1 sampai terakhir. Apa dampaknya
kepada anak-anak? Minggu ini, Selasa rabu dan Kamis saya minta anak saya HRD
untuk merekam wawanccara dia dengan lulusan SMA dan SMk yang hanya akan bekerja
sebagai pramuniaga tapi bekerja di tempat yang punya ketangkasan akrena
perusahaan tersebut franchasing, 100 anak mengukuti rekruitment terpilih 6.
Dari 100 hanya 6 orang. Setelah 6 orang masih dipilih karena yang punya kemauan
melayani orang dalam bahasa inggris dapat dua. Dua dari 100 da ketika saya
diceritakan dengar rekamannya tidak tahan air mata saya. Ketika kit menyebutkan
diri kita pendidik kita adalah profesi tertinggi di bumi. Tanpa diakui atau
tidak kita berkata Tuhan ini aku di sini untuk membantumu. Bertugas memperbaiki
kuatas manusia dari akhlaknya, benar tapi tidak cukup itu saja. Karena butuh
kemampuan dunia untuk melaksanakan akhlak karimah tadi. Ketika kurikulum 2013
diperkenalkan dengan memborbardir kita semua tanpa dokumen yang bisa diakses
siapapun, sangat miris, mengeccilkan hati saya tapi menguatkan semangat saya
sehingga masyarakat tahu apa yang terjadi sekaang.
Modern, demokrasi, sistem kita
feodal, begitu sampai struktur yang terjadi loyalitas buta. Contihnya untuk
tidak menyetujui kurikulu tadi. Forum ini lebih kayak daripada 100 orang diberi
diberi preentasi power pont. Saya tahu d i ruangan ini orang yang benar-benar
ingin mengabdikan diri untuk pendidikan bukan hanya imej agar kelihatan bagus.
KI memang selayaknya ditujukan guru.
Mengacu pad akejujruan spo[pan santun, attitude dan tidak ada pelajarannya
seperti ibu hartini tadi. Santun gurunya ngapain> guru adalah ujung tombak.
I am for you because I am you. Saya juga pendidik maka saya tidak patut
menyalah-nyalahkan. Bagaimana bekerja sama memperbaiki ini semua. Bu Itje
jangan nyalahin guru kalau masyarakat rusak. Salahin orang tua. Sebab itu ortu
mebayar sekolah pemerintahd dituntut, pendidikan adakah
Tiap kurikulum ada konsep. Kalau mau
ambil filsafat eklektik guru besar mana yang menyetui . sudah ada yang
mendeskripsikan dalam penelitian bahw filsafat eklektif bisa digunakan dalam
...
Apa iya abad 2001 kurikulumnya.
Kompetensi guru menunjukkan kualitas yang relatif harus ditingkatkan. Daro 100
ketemu 2 artinya anak-anak belum memperoleh hak pendidikannya secara baik untuk
memenuhi kehidupan dalam masyarakat. Bagaimana hanya untuk nilai rapor dan UN.
Nanti kan peninaiannya hanya UN. Hanya dibayar soal PG. Itu tidak adil tapi
banyak yang menutup mata bagaimana mengukur standar nasional. Ukur standar
nasional kepsek dan pengawas baru anak-anak. Kur diulu standar tupoksi kepala
sekolah dan pengawas, sudahkah mereka tahu apa yang dikerjakan. Kenapa
anak-anak yang dikejar-kejar. Kita bertujuan jangan sampai anak-anak jadi budak
abad 21. Karena abad 21 memang licin sekali.
Negara yang lebih siap akan punya tempat untuk menampung orang sekadar
teknis. Jangan sampai kurikulum jadi
obrolan seperti ini untuk anak-anak. I think we are being educated for failure.
Kita belajar matematika kalau kalkulator rusak. Belajar membaca kalau TV rusak.
Mengeja kalau-kalau spelling checker di komputer tidak jalan lagi. Jangan hanya
belajar sampai bayas itu saja. 4 hal yang jadi perlu.
4 hal yang perlu jadi pemikiran guru
dan pemangku kepentingan :
“menyiapkan anak didik untuk
kreatif, inovatif, dan ... “
Kompetisi ada yang kalah. Saya lebih
suka berpartisipasi. Jangan dalam pendidikan menggunakan kompetisi.
Kalau memang sudah tabrak-tabrak,
kudu pokoknya jalan.
1. kesadaran aan pentingnya memahami
secara tuntas konsep yang mendasari dikembangkannya kurikulum 2013, serta
berbagai kekurangannya. Mari berhenti menjadi loyalitas buta yang nantinya anak
kit buta.
2. pemahaman tentang aspek yang akan
berpotensi menimbulkan keraguan, kebingungan atau bahkan kesalatan dalam proses
belajar.
3. pencarian alternatif-alternatif
agar anak didik tidak terkena dampak dari kebingungan, keragguan, atau bahkan
kesalahpahaman guru dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Pemahaman akan kebutuhan anak
didik untuk hidup di abad 21 yang menuntut penjelasan-penjelasan yang sementara
beredar telah dicakup dalam dokumen...
Selama ini hampir semua guru yang
saya temui ketika masuk kelas lebih mengutamakan membawa buku tekst dan bukan
membawa kurikulum, silabus, atau bahkan RPP
RPP adalah alat untuk akreditasi.
Padahal seharusnya proses pembelajaran
bertumpu pada tujuan pembelajaran secata umum.
Banyak yang sudah kita tabrak dalam
aturan mengajar. Ke kelas bawa teks book bukan mendidik. Kalaau mengajar 7 80
90 menit yang saya capai apa. Di seluruh dunia. Itu materi ajar adalah alat.
The magic with kurikulum 2013 is pemerintah langsung menterjemahkan dalam 1
jenis materi. 1 for alla all 4 one.
Bagaimana kalau buku diterbitkan dengan satu jenis. As if sekoalh swasta
modern di jakarta dan sekolah satu atap di kaur bengkulu sama.
...
Anda juga sama dnegan saya punya
pengalaman di kelas. Punya mnurani mendidik yangs ama. Apakah materi ajar yang
dibuat oleh pengemabng yang belum tentu memahami konteks sekolah di berbagai
daerah.a da yang papan tulisnya bolong, pakai smart board, yang papan tulis
sudah terhubung dengan internet, ada yang bangkunya bertiga dan empat dan
sendiri-sendir. Bagaimana pengembang membayangkan kelas itu sehingga berani.
Kenapa bukan guru yang dimampukan melakukan proses kolaboratif,
RENDAHNA MUTU GURU INDONESIA
Bagaomana mungkin yang mendampingi
kepala sekolah dna pengawas yang nilainya lebih rendah dari irta. Apakah
kurikulum merupakan sumber permasalahan sampai harus terus diganti. Kita ganti
4 kali dari 2010
Menunjukkan bahwa kualitas
pendidikan terus menurun. Kurikulum bukan jawaban. Penyakitnya di mana? Kita
salah obat. Benahi dulu guru dan LPTK di Indonesia. Keberatan FSGI di awal,
prosesnya sudah berkeberatan, tidak didahului kajian yang medalam, guru tidak
siap mengimplementasikan. 6 % guru SD tidak pernah mendapat pelatihan menjelang
pensiun. 1980 4 x ganti presiden baru pelatihan satu kali. Guru haya dijadikan
operator bukan creator Guru akan terPHK ratusan ribu. Kata pak wamen 27 maret,
mereka menempatkan diri. Yangg menolak tidak tahu apa-apa. Kami juga menganggap
bapak tidak tahu apa-apa tentang kami pikrikan. Tidak berani. Sudah habis
perdebatan, kurikulum 2013 dianggap halal. PHK kalauPNS tinggal ganti pelajaran
saja.
Dokumen buruk tap harganya selangit.
Guru indonesia rendah bukan salah
guru tapi sistem. Kalau seidikit 1 0 orang yang salah guruny tapi kalau semua
dipengaruhi sistem.
...
Pengawas kepala skeolah yang tidak
suka mengajar. Kayak begitu mau mendampingi kita? Ketika kurikulum diterapkan
dampaknya banyak guru yang menganggur. Kebijakan menghapus matapelaajaran di
beberapa jenjang, guru kehilangan pekerjaan.
TIK rata-rata setiap sekolah guru
TIK 2 belm swasta ini masih negeri bagaimana dnegan 33 provinsi. Nant milih
mata pelajaran lain yang dia minati.
Ekonomi diganti kewirausahaan kacau.
Mata pelajaran yang dikurangi jamnya bahasa inggis 180 menit menjadi 90 menit.
Guru yang lain ke mana? Peningkatan kualitas, guru kreatif tapi semuanya
dibuatin. Kalau gurunya gak bisa bikin silabus yah diajarkan .
Laude :
Salam cinta untuk bapak ibu seua.
Sungguh luar biasa saya diberi kesempatan untuk bapak ibu semua. Dan profesor
kita yang menjadi pendidik 30 tahun. Saya juga 30 tahun tapi sebagai siswa.
Jadi, mungkin ini kesempatan kita sudah mendengarkan paparan. Yan terakhir
cukup melengkapi atau mentup.
Sedikit saya dikenalkan sebagai seorang tenaga staf ahli di komisi X untuk anggota DR RI. Pada prinsipnya saya adalah guru karena belum yakin apa yang saya jalankan selama ini pendidika atau guru.
slide sudah dikirim ke panitia tapi tidak bisa dibuka. Saya akan menyampaikan hal pokok. Kalau melihat dari dinamika yang terjadi, sejak awal disampaikan oleh pemerintah abhwa kemendikbud menganggap kurikulum ada beberap hal pokok menjadi acuan. Dari berbagai survei lembaga intwrnasional. Kalau dinilai dari math science sangat terbelakang. Pemerintah mengembangkan kurikulum untuk menyesuaikan dengan kondisi terkini. Ternyata kenginan baik pemerintah memang tidak cukup sebatas pemaparan ataupun sosialisasi kalau didengarkan kita bisa pulang steelah mendengarkan tapi kondisi kita yang menghadapi itu di apangan akan sangat berat. Satu hal untuk kita, seharusnya ada dan tidaknya kurikulum berubah atau tiak, pendidik harus tetap berubah. Memperbaiki kompetensi dan wawasan keilmuan. Kurikulum bukan momok yangv menakutkan. Apakah kurikulum berubah juga kita berhenti mengajar? Kita tetap akan mengajar. Sejak awal say diceritakan oleg guru saya ada patron dalam pendidikan.s eharusnya endidikan mampu menghasilkan anak didik yang berkualitas. Cara meminum kopi seharusnya sesuai SOP kopi dulu makan, gula, air baru minum.
Ada manualnya. Kalau mau minum kopi
harus meyeduh dulu. Manual handbook tidka jamian seseorang bisa melaksanakan
itu sesuai apa yang diharapkan. Tujuan pendidikan untuk seluruh stakeholder
pendidikan. ( download disini )
Kurikulum 2013
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Isimaka prinsip pembelajaran yang digunakan:
1. dari pesertadidik diberi tahu
menuju pesertadidik mencari tahu;
2. dari guru sebagai satu-satunya
sumber belajarmenjadi belajar berbasis aneka
sumberbelajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai
penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran
berbasis konten menuju
pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial
menuju pembelajaran terpadu;
6. daripembelajaran yang
menekankan jawaban tunggal menujupembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
multi dimensi;
7. daripembelajaran verbalisme
menuju keterampilan aplikatif;
8.
peningkatandankeseimbanganantaraketerampilan fisikal (hardskills) danketerampilan
mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan danpemberdayaanpesertadidiksebagai
pembelajar sepanjanghayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan(ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun
karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani);
11. pembelajaranyang berlangsung
di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja
adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan
individualdan latar belakang budayapesertadidik.
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut
Sikap
|
Pengetahuan
|
Keterampilan
|
Menerima
Menjalankan
Menghargai
Menghayati
Mengamalkan
|
Mengingat
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Mengevaluasi
|
Mengamati
Menanya
Mencoba
Menalar
Menyaji
Mencipta
|
Pengelolaan Kelas
a. Guru menyesuaikan pengaturan
tempat duduk peserta didik seduai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik.
c. Guru wajib menggunakan kata-kata
santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta didik.
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan
belajar peserta didik.
e. Guru menciptakan ketertiban,
kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam menyelenggarakan proses
pembelajaran.
f. Guru memberikan penguatan dan
umpan balik terhadap respons dan hasil belajar peserta didik selama proses
pembelajaran berlangsung.
g. Guru mendorong dan menghargai
peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
h. Guru berpakaian sopan, bersih,
dan rapi.
i. Pada tiap awal semester, guru
menjelaskan kepada peserta didik silabus mata pelajaran; dan
j. Guru memulai dan mengakhiri
proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang dijadwalkan.
PENILAIAN HASIL DAN PROSES PEMBELAJARAN
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic ssesment)yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajarsecara utuh. Keterpaduan
penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effect) dan
dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Hasil
penilaian otentik dapat
digunakan oleh guru untuk
merencanakan program perbaikan
(remedial), pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu, hasil
penilaian otentik dapat
digunakansebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan
Standar Penilaian Pendidikan. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan menggunakan alat:
angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup:
1. Penilaian otentik merupakan
penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan
(input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran.
2. Penilaian diri merupakan
penilaian yang dilakukan sendiri
oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3. Penilaian berbasis
portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses
belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok
di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan merupakan
proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar peserta didik.
5. Ulangan harian merupakan
kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
(KD) atau lebih.
6. Ulangan tengah semester merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8
– 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7. Ulangan akhir semester merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK
merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan
untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi
Dasar yang merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.
9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
10. Ujian Nasional yang
selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang
dicapai peserta didik dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, yang dilaksanakan
secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan
kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN,
dilakukan oleh satuan pendidikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar